Wednesday, April 18, 2018

Saat sasih Kasa Nyepi khusus di Tenganan Pagringsingan


Kembali kita menoleh ke hal nan unik di nusa kecil Bali itu, ada pelaksanaan Nyepi Khusus yang rutin terselenggara di daratan mungil indah itu. Hari Raya Nyepi lasim telah dilaksanakan oleh warga Hindu sejagat, bersamaan dilakoni saat hari pertama/perdana di sasih Kedasa setiap tahun saka (penanggal ping pisan setiap sasih kedasa). Dengan empat jenis pantangan (empat jenis kegiatan yang mesti dikurangi) ; Tidak menyalakan api / amati geni, tidak bekerja/ amati karya, tidak bepergian melewati batas wilayah desa/ amati lelungan, dan tidak bersenang-senang/ amati lelanguan. Kita semua tahu jika membicarakan Nyepi secara otomatis pikiran jernih melayang membayangkan aneka nuansa Bali, Nyepi itu hari rayanya para umat Hindu, dan Bali itu identik nian dengan Hindu beserta ajeg Balinya yang bertaksu persisnya bertuah berkharisma, maka jutaan orang segan akan Bali. Dengan demikian pelaksanaan Hari Raya Nyepi sudahlah tentu dilakukan oleh para penganut Hindu di Nusa kecil Bali, dari daerah pegunungan hingga ketepian tepian pantainya yang molek. Tidak terkecuali  di daerah tujuan wisata dunia Tenganan Pagringsingan, lebih spesifik lagi daerah Tenganan itu juga melaksanakan aneka berata  penyepian di saat sasih Kasa sekitar bulan tujuh tahun masehi. Ada berata  penyepian yang dilakoni hingga lima belas hari lamanya di Tenganan di masa sasih Kasa, berata  penyepian itu baru berakhir kala pertengahan (purnama sasih Kasa).

Nyepi kala sasih Kasa di desa Tenganan mewajibkan para warga desa mentaati aneka pantangan khusus , selama Nyepi para warga tidak diperbolehkan ; membunuh/menyemlih hewan di dalam areal desa, membuat lubang di tanah lebih dalam dari satu siku [sekitar 50 Cm], menumbuk/menyosoh padi, dan tidak diperkenankan melubangi kayu. Larangan menggali tanah lebih dari 50 Cm agar Ibu Pertiwi (tanah) sempat istirahat, dan larangan melubangi kayu bermakna aktifitas pertukangan dan sejenisnya agar istirahat, serta tidak boleh membunyikan gong gamelan serta sejenisnya.  Walaupun tidak ada sanksi khususnya para warga  mentaati dengan dengan penuh  rasa tanggung jawab, hal itu dikarenakan saat hari pertama pelaksanaan Nyepi khusus itu oleh yang berwenang /saye gede juga penyarikan di desa itu masamudana [ menyampaikan perkataan suci terkait pelaksanaan Nyepi Khusus]. Saatnya pertengahan sasih Kasa, masyarakat baru bebas dari aneka pantangan nyepi khusus itu/menjelang pelaksanaan Usaba Rejang di Desa Tenganan Pagringsingan.

No comments:

Post a Comment

Baca juga yang ini