Lagi-lagi Bali memegang rekor nan unik itu, ketahuilah
sebagai daerah tujuan wisata nan populer neng seantero jagat, Bali itu
sedemikian kecilnya namun dibagi menjadi Bali Selatan, serta Bali Utara. Bali
utara identik nian dengan kawasan Buleleng
yang lumayan banyak memiliki daya tarik wisata guna menunjang
pengembangan city tour. Lagi pula kota pelajar Singaraja, tenar sebagai kota
sejarah karena di eranya dahulu pernah
jua sebagai ibu kotanya kawasan mungil Bali, makanya Singaraja itu juga disebut
sebagai wilayah heritage. Selain itu kawasan Bali Utara memiliki panorama indah
yang lainnya, sebut saja Eks Pelabuhan Buleleng, Puri Buleleng, serta Puri
Kanginan. Ada juga kawasan pantainya
antara lain ; pantai penimbangan, pantai lovina, pantai tulamben dengan pantainya
yang berkoral batu batu kecil berbagai bentuk nan mungil indah.
Datang ke kawasan Utara Bali, setidaknya kita sudah mengarah
ke wisata sejarah budaya karena di Bali Utara itulah letaknya museum lontar
tertua di Indonesia, serta hanya satu-satunya di kolong langit, Musium Lontar Gedong Kertya, demikian namanya
[ Jln. Vetran, kelurahan Paket Agung, Kawasan Puri Seni Sesana Budaya ], sesuai
info dari majalah Bali Post 223, museum lontar ini dibangun oleh seorang
berkebangsaan Belanda, di tahun 1928 beilau tiada lain adalah L.J.J. Caron.
Saat itu sedemikian kagumnya beliau akan kebudayaan serta sejarah tentang Bali yang tertuang banyak pada aneka lontar,
maka beliau datang ke Bali bertemu dengan para raja serta tokoh agama, untuk
berdiskusi tentang kekayaan kesenian sastra (baca lontar), yang ada di seluruh
Bali. Hingga di era reformasi NKRI yang
kebablasan ini, di museum Gedong Kertya para wisnu juga wisman dapat
mempelajari ribuan lontar berbahasa Bali, Jawa Kuno, serta Sansekerta. Ada
koleksi lontar lebih dari 1800 buah di museum Gedong Kertya, para pengunjung museum
lontar ini kebanyakan para wisman dari Eropa (paket city tour). Para pengunjung
museum juga ada kaum lokal yang mana kebanyakan guna menkaji lontar yang
diinginkan sebagai refrensi, serta untuk meneliti juga mengkaji berbagai jenis
lontar demi menunjang studi akademik mereka.
Gedong Kertya museum lontar tua itu, diantaranya mengoleksi
lontar lontar yang berkatagori weda ; mantra, kalpasastra , Agama ; pala kerta,
sesana, wariga, itiasa, parwa, kidung, geguritan serta lainnya. Para pengunjung
juga banyak yang mencari tentang lontar usada (pengobatan), wariga, juga
babad. Lain halnya para wisman itu,
hanya nanya serta foto-foto lontar yang terkoleksi. Ketahuilah, walaupun
sejumlah lontar di Gedong Kertya itu usianya rata-rata ratusan tahun,
kondisinya lumayan baik lentur serta mudah terbaca, tersimpan dalam berbagai
peti-peti kecil/keropak (bhs.Bali) serta memakai penomeran, tersusun teratur, berkode khusus..
No comments:
Post a Comment