Monday, November 28, 2016

TAHUN KABISAT / LEAP YEAR




Pada zamannya dahulu  ilmu tentang benda benda di langit itu pernah tenar dengan nama ilmu falak, di era kini jikalau seseorang membilang ilmu falak tentulah jarang yang faham, karena istilah ilmu falak telah berlalu mungkin jika berupa suatu makanan dia telah kedaluwarsa. Ilmu tentang aneka  benda langit dari sejak nguni hingga kini masih terus di pelajari, lebih-lebih di eranya satelit, berbagai jenis benda langit yang baru banyak ditemukan tidak hanya sebatas bintang-bintang.  Bicara tentang, semua bintang di langit itu lazimnya terkelompok-kelompok dalam suatu gugusan bintang lumrahnya mereka bilang sebagai galaksi, misalnya ada galaksi bima sakti.  Tetap kita ada diantara kerancuan, tentang benda langit yang terpanas yakni matahari. Benda langit yang satu ini diyakini berputar sepanjang zaman pada porosnya, sedemikian cepatnya. Saking  cepatnya matahari itu berputar maka pecah-pecahlah ia, dari pecahan-pecahan matahari itu maka terbentuklah banyak planet dan bintang. Seperti asalnya, maka di langit hanya bintang-bintang dan planet  yang bercahaya/bersinar  (selain matahari). Diyakini oleh para ilmuan, bobot terberat  terlempar paling jauh menjadi planet Neptunus, bobot teringan menjadi planet Merkurius , sedangkan tempat kita yang indah ini merupakan planet yang ketiga. Hingga diera ini sebelum tahun 2020, di Indonesia zaman reformasi yang kebablasan tepatnya era batu akik  Matahari diketahui punya delapan planet ( Merkurius, Venus, Bumi, Mars, Yupiter, Saturnus, Uranus, dan Neptunus). Konon dengan cara yang sama terbentuklah satelit yang dinamakan bulan. ( Bumi punya 1 bulan, Saturnus 56 bulan, Yupiter dan Uranus masing-masing punya 17 bulan, Neptunus dengan 18 bulannya, Mar 2 bulan, khususnya Venus tidak memiliki bulan.

tahun 2016, tahun kabisat umur pebruari 29  ( 2016 : 4 = 504 ) habis dibagi 4

Rahasia bahwa bumi berputar mengelilingi matahari telah lama terbongkar yang kini telah menjadi suatu rahasia umum.  Ada suatu sumber mengatakan, bahwasanya bumi itu berdiameter 12.751 Km, dengan jarak dari matahari diperkirakan 150 Juta kilometer. Latah diketahui bahwa bumi  mengelingi matahari selama  365,25 hari ( 365 hari 5 jam 48 menit), tenar dengan sebutan satu tahun bumi. Jika perhitungan itu diabaikan maka setiap  4 tahun berlalu akan kekurangan  hampir sehari ( 23 jam 15 menit 0,756 detik). Agar perhitungan mendekati tepat maka ada suatu konsensus, setiap 4 tahun bulan Pebruari itu disepakati hanya hingga tanggal 29, yang dinamakan tahun kabisat (366 hari). Perhitungan itu sampai ada karena di dunia ini sifat manusiawi itu pasti, tidak seorangpun  dapat memastikan  bahwa benda-benda langit itu senantiasa mulus dalam orbitnya, masing- masing galaksi bisa saling menjauh atau mendekat. Pada kenyataan dikeseharian kita,  kita masih bertanya-tanya  kapankah yang sejatinya suatu tahun disebut tahun kabisat? Karena sedemikian indahnya berbagi itu, sampai-sampai pada postingan ini saya sebarkan info perhitungan menentukan tahun kabisat saya dapatkan dari robekan sebuah Koran bertahun terbit 2014, ntah Koran apa dan korannya sedemikian bucek. Dapat dibaca pada Koran yang robek itu, sautu tahun dapat dikatakan/disebut tahun jika  ;  angka tahun itu habis dibagi 400, dan  jika angka tahun tidak habis dibagi 400 tidak habis dibagi 100 tetapi habis dibagi 4,    (  semoga bermanfaat )

Sumber : sobekan suatu Koran terbitan tahun 2014 (mungut di jalan raya)

No comments:

Post a Comment

Baca juga yang ini