Thursday, September 29, 2016

Kita kembali berwisata ke Bali



Riil, ada beribu pura (miniatur sorga) di tanah Dewata (tanah Bali)
salam ucapan yang mengalirkan rasa sejuk neng hati para umat Hindu di tanah Dewata terkirimkan setiap siklus 210 hari sekali, kala kemenangan dharma atas adharma di peringati lewat ritual Hari Raya Galungan dan para Dewa menganugrahkan kemakmuran, keselamatan sepuluh hari kemudian

Berwisata itu tentunya merupakan suatu kegiatan yang sedikit tidaknya dapat menumbuhkan rasa senang di hati, dengan itu sudah jelas semua kepenatan keletihan akibat aktivitas yang berlanjut akan sirna seirama hinggapnya rasa riang neng hati. Kemana ya berwisatanya ? Tentu  ke suatu tempat yang telah terpercaya, dunia mengakui bahwasanya tempat itu memang indah, nyaman, damai, bahkan mesti ada nuansa relegiusnya karena diantara kita kebanyakan bukan tergolong atheis. Bali, yang menyandang predikat Pulau Sorga layak untuk dikunjungi, riil telah terjadi predikat desa terbersih di kolong langit ada di pulau sorga itu (Desa Penglipuran), berwisata spiritual misalnya datang saja ke daerah kota seni Gianyar, di Puri Kedisan Desa Kedisan akan didapatkan suatu sensasi berwisata spiritual. Aneka kesenian rakyat khas Bali lestari di desa Kedisan  diantaranya Gambuh, legong leko,  topeng dan seperti seputaran Gianyar lainnya seni ukir juga ada di Bayat, sedangkan banjar Pakudui tenar dengan seni patungnya.
pemandangan seperti ini, hanya ada di pulau Bali   "yakinlah"

Berwisata itu sejatinya juga merupakan suatu sambilan yang mengarah ke tujuan spiritual, utamanya para umat sedharma ( wisatawan lokal) yang diantara kita lumayan banyak yang pada kesehariannya mengalami suatu  problem hidup, yang mana para umat Hindu Bali latah menempuh jalan melukat sebagai jalan keluarnya problem kehidupan itu. Destinasi wisata yang akhir-akhir ini kian santer di dibicarakan diyakini sebagai salah satu tempat yang baik untuk melukat ada di seputaran Desa Ubung, Denpasar Utara, Pura Beji Binoh tempatnya. Berwisata spiritual melukat banyak dilakukan para wisatawan lokal di Pura Beji Binoh. Lebih-lebih bagi para ibu muda yang dalam kesehariannya mengalami air susu ibu yang kurang lancar (seret), pada batu menyonyo tempat melukatnya. Disebut batu menyonyo karena bentuk batunya kayak payudara wanita. Melukatnya lazim dilakukan saat hari hari yang dianggap suci dan baik misalnya kala bulan penuh, bulan mati, atau saat kajeng kliwon  berserana banten pejati.

Pantai Malibu Nusa Penida, foto by  balebengong.net

Mengunjungi tanah Bali, yang nyata nyata berupa sebuah nusa kecil kitapun akan dapat menyaksikan yang namanya suasana alam kala matahari terbit. Banyak tempat di Bali yang menyajikan nuansa sunrise itu, kini destinasi wisata tenar Bali kembali menawarkan sebuah tempat yang rada-rada baru sebagai tempat menikmati indahnya pagi menyaksikan keagunganNya. Terkatagori kawasan wisata bahari, pantai Malibu Nusa Penida daerah tingkat dua Kelungkung kini kian memukau. Pantai Malibu itu tepatnya ada di Dusun Semaya, Desa Suana, mulai mencuat sejak Agustus 2016, mereka lazim menyebut “Pantai Malibu Sunrise”.  Para wisatawan dapat menikmati ayunan di atas air di Pantai Malibu, makanya Pantai Malibu memakai ayunan di atas air sebagai ikonnya.

Sumber info : Majalah Bali Post  154.

No comments:

Post a Comment

Baca juga yang ini