Monday, September 5, 2016

Kenangan dari leluhur Hindu Sumatra



Yang namanya Nusantara itu merupakan sebuah negeri yang sedemikian suburnya di bawah lintasan Sang Surya, negeri keloktah ke seluruh area kolong langit dari sejak nguni, sebuah kawasan yang pernah melewati lima fase model kehidupan ( fase pra sejarah, fase Hindu/Budha, fase Islam, fase colonial, dan fase kemerdekaan). Dan para warganya sedemikian taatnya berdoa karena meyakini bahwa mereka semua tercipta dan diciptakan olehNya, via keyakinan Siwa/Budha mereka  taat bersyukur atas karuniaNya, tiada terkecuali para penghuni Nusantara di ujung baratnya mendiami suatu daratan lumayan besar Sumatra namanya. Di eranya yang lalu sebelum abad memasuki hitungan ke tujuh masehi, sebelum berkumpul dan berinteraksinya para pedagang Arab Islam di kawasan Sumatra Utara, sempat ada dan berdiri yang namanya kerajaan Hindu.


foto by medsos FB, oleh 
Rarastiti Dewi Sri Kurniasih
foto by medsos FB, oleh 
Rarastiti Dewi Sri Kurniasih

Candi Bahal dari abad ke 11,peninggalan kerajaan Panai,lokasinya di Desa Bahal Kecamatan Padang Bolak Portibi Tapanuli Selatan Sumut,foto by Medsos FB oleh 
Rarastiti Dewi Sri Kurniasih
Candi Bahal dari abad ke 11,peninggalan kerajaan Panai,lokasinya di Desa Bahal Kecamatan Padang Bolak Portibi Tapanuli Selatan Sumut,foto by Medsos FB oleh 
Rarastiti Dewi Sri Kurniasih


Sesuai info dari medsos terpopuler FB  berdasarkan status yang dibagikan oleh Sdr Rarastiti Dewi Sri Kurniasih bahwasanya pada zamannya dahulu di daerah Aceh Sumatra pernah ada kerajaan Hindu. Kerajaan Hindu Aceh.yang waktu itu dipimpin raja Hindu Mahara Raja Indra sakti,berhubung waktu itu ada serangan besaran ke kerajaan hindu aceh dari kerajaan Cola Mandala Srilangka..Syukur berkat  bantuan kesultanan Turki dengan  syarat kalau menang maka Maharaja Indrasakti dan seluruh rakyat harus masuk islam..
 
foto by medsos FB, oleh 
Rarastiti Dewi Sri Kurniasih
 

situs Candi Muara Takus,peninggalan Sriwijaya yang bercorak budhist,lokasi di Desa Muara Takus Kecamatan Tiga Belas Kota Kampar,kabupaten Kampar,Riau, (kiriman sdr. Rarastiti Dewi Sri Kurniasih. Status di Medsos FB)
foto by medsos FB, oleh 
Rarastiti Dewi Sri Kurniasih
 
foto by medsos FB, oleh 
Rarastiti Dewi Sri Kurniasih
 
Candi Bahal dari abad ke 11,peninggalan kerajaan Panai,lokasinya di Desa Bahal Kecamatan Padang Bolak Portibi Tapanuli Selatan Sumut,foto by Medsos FB oleh 
Rarastiti Dewi Sri Kurniasih

 
Candi Bahal dari abad ke 11,peninggalan kerajaan Panai,lokasinya di Desa Bahal Kecamatan Padang Bolak Portibi Tapanuli Selatan Sumut,foto by Medsos FB oleh 
Rarastiti Dewi Sri Kurniasih

 Sesuai janji, berhubung berhasil mengusir pasukan colamandala,maka mau tidak mau Maharaja indrasakti dan rakyatnya masuk islam Oleh karena kerajaan Turki baik hati maka istana dan candi serta pura tidak dihancurkan tetapi dialih fungsikan, Untuk itu semua terima kasih ..telah mengalih fungsikan peninggalan Hindu sehingga kita masih bisa menyaksikan..dan kini sisa sisa peninggalan kerajaan Hindu Aceh setelah sebagian besar dibawa para illmuwan arkeologi portugis..masih ada yang kini  dirawat oleh para mahasiswa fakultas arkeologi dari dalam  dan luar negeri..sekedar kenangan dari leluhur Hindu aceh..




Dibawah  ini adalah kompleks percandian Muara Jambi,peninggalan Kerajaan Sriwijaya..terdapat kurang lebih 80 situs candi dalam satu area..merupakan bekas area biara kuno Kerajaan Sriwijaya..terbesar di Asia .di masa Sriwijayalah Indonesia merupakan pusat pendidikan Agama Hindu dan Budha..bahkan sebelum meneruskan ke perguruan tinggi nalanda di India..terlebih dahulu harus dikarantina dan dididik di kompleks biara ini lebih dulu..membentang 7,5 kilometer di tepi sungai Batanghari..dapat ditempuh jalur darat dan sungai..30 km dari kota Jambi.diantaranya ada  komplek percandian Muara Jambi:candi Vando Astano,candi Gumpung,candi Tinggi,candi Kembar,candi Batu,candi Gedong,cndi Telaga Raja.dan terdapat kanal-kanal atau sungai buatan mengelilingi komplek candi.lokasi tersebar di Desa Muara Jambi,Kemingking dalam,Danau Lamo. (kiriman sdr. Rarastiti Dewi Sri Kurniasih. Status di Medsos FB

percandian Muara Jambi,peninggalan Kerajaan Sriwijaya.. (kiriman sdr. Rarastiti Dewi Sri Kurniasih. Status di Medsos FB)


percandian Muara Jambi,peninggalan Kerajaan Sriwijaya.. (kiriman sdr. Rarastiti Dewi Sri Kurniasih. Status di Medsos FB)


percandian Muara Jambi,peninggalan Kerajaan Sriwijaya.. (kiriman sdr. Rarastiti Dewi Sri Kurniasih. Status di Medsos FB)


percandian Muara Jambi,peninggalan Kerajaan Sriwijaya.. (kiriman sdr. Rarastiti Dewi Sri Kurniasih. Status di Medsos FB)


percandian Muara Jambi,peninggalan Kerajaan Sriwijaya.. (kiriman sdr. Rarastiti Dewi Sri Kurniasih. Status di Medsos FB)


percandian Muara Jambi,peninggalan Kerajaan Sriwijaya.. (kiriman sdr. Rarastiti Dewi Sri Kurniasih. Status di Medsos FB)


·           Contoh candi warisan lelulur Hindu misalnya yang ada sebuah  hutan pinus di bumi perkemahan Sekipan desa Kalisoro Tawangmangu Karanganyar Jawa Tengah..candi ini aslinya dibangun oleh pemerintahan Mataram HIndu lalu terus digunakan oleh kerajaan kerajaan Hindu berikutnya sampai pada kerajaan Majapahit..candi ini fungsinya adalah sebuah drainase..bendungan berbentuk candi..patirtan dengan sistem jaladwara atau seni pengairan.  Percandian yang canggih..karya leluhur..sampai di zaman sekarang..air yang ditampung di bendungan berbentuk candi ini dinikmati oleh vila vila jaman modern.persawahan warga dan tentu saja air yang dipakai di bumi perkemahan sekipan ini..konon air ini juga berkhasiat spiritual..terletak di alam yang sangat indah dan sejuk. Info via medsos FB oleh  : Rarastiti Dewi Sri Kurniasih

 


Sumber info : medsos FB

No comments:

Post a Comment

Baca juga yang ini